Jumat, 10 Februari 2012

Konsep Basis Data dan DBMS


Apa itu basis data? Apa berbedaanya dengan DBMS?

Pasti masih banyak yang bingung apa itu basis data, dan apa perbedaannya dengan DBMS? Mari kita lihat penjelasannya di bawah ini.

Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Sedangkan Informasi  adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data.  Basis data / Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan data (redudansi data). Sebuah basis data dapat dibuat secara manual atau terkomputerisasi, buku telepon dan agenda/diary merupakan basisdata manual.

Yang Berkepentingan Dengan Basis Data
Orang-orang yang berkepentingan dengan Basis Data meliputi :
•  Pemakai akhir dan vendor DBMS
•  Programmer aplikasi basis data
•  Administrator Basis Data (Database Administrator)

Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan  utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat  dibutuhkan.
Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System DBMS)
adalah perangkat lunak atau program aplikasi yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative  penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana n data dalam fiel dan  menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Bagaimana perkembangan basis data hingga saat ini?

Setelah kita tahu dan mengerti tentang definisi basis data dan definisi DBMS. setelah itu mari kita bahas tentang perkembangan basis data itu sendiri.
Tahun 1960-an
  • DBMS
  • Sistem Pemrosesan Berkas
  • Layanan Informasi Secara Online Berbasis Manajemen Teks
Tahun 1970-an
  • Penerapan sistem pakar pada suatu sistem pendukung pengambilan keputusan
  • Basis data berorientasi Objek
Tahun 1980-an
  • Sistem hyperteks, yang memungkinkan untuk melihat basis data secara acak menurut suatu kunci (seperti yang diterapkan di internet)
Tahun 1990-an
  • Sistem basis data cerdas
  • Sistem basis multimedia Cerdas
Perkembangan basis data dimulai sejak tahun 1960-an seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Model data yang berkembang saat itu ialah model hierarki atau model tree.  Selanjutnya pada tahun 1970-an, mulai berkembang model data relasional dengan penggunaan model Entity-Relationship (E-R model). Pada saat itu berkembang pula Oracle, Informix, Sybase dll. Pada tahun 1980-an muncul penggunaan basis data yang terdistribusi dan penggunaan bahasa query yang standard yakni SQL. Model penggunaan basis data secara client-server mulai berkembang di tahun 1990 seiring dengan perkembangan dunia internet dan hingga tahun 2000-an, basis data tidak hanya digunakan pada media PC namun sudah berkembang pada media layanan gerak yang disebut mobile-Database.

Apa keuntungan menggunakan basis data yang terkomputerisasi?

lalu bagaimana keuntungan menggunakan basis data, mari kita bahas kembali.

1. Controlling redundancy

Redundansi terjadi jika banyak data disimpan dua kali dalam tabel untuk setiap kelompok pengguna. Beberapa masalah yang timbul yaitu kebutuhan untuk update data secara logika menjadi berulang2 dan ruang penyimpanan yang besar ketika data yang sama disimpan berulang2. Tabel yang berisi data yang sama, menjadi tidak konsisten.

2. Restricting unauthorized access

Ketika banyak pengguna berbagi basis data, ada beberapa pengguna yang tidak diberi hak /otorisasi untuk mengakses semua informasi dari basis data. Beberapa pengguna mungkin diijinkan untuk pengambilan / retrieve data, meskipun yang lainnya diijinkan untuk pengambilan dan perubahan data (retrieve dan update). DBMS menyediakan fungsi keamanan dan subsistem otorisasi dan digunakan oleh DBA (Database Administrator) untuk membuat account dengan batasan2nya.

3. Providing persistent storage for program object and data structures

Ini yang mengawali sistem basis data berorientasi objek. Misal tipe record dalam pascal atau definisi kelas di C++. Nilai dari variable program dihilangkan setiap program selesai, kecuali pemrogram menyimpannya secara permanen dalam file, yang biasanya dikonversi ke format yang sesuai. Untuk membacanya, pemrogram harus mengkonversi dari format file ke struktur variabel program. Objek ini disebut persistence.

4. Permitting inferencing and actions using rules

Sistem basis data deduktif memiliki kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.

5. Providing multiple user interfaces

Karena banyak tipe pengguna dengan level pengetahuan teknik yang bermacam2 dalam menggunakan basis data, DBMS perlu menyediakan antarmuka pengguna yang bermacam2 pula, yaitu bahasa query bagi casual user; bahasa pemrograman interface untuk programmer; form dan kode perintah bagi parametric user; menu-driven interface dan natural-language interface (atau yang dikenal GUI) bagi stand-alone user.

6. Representing complex relationships among data

Basis data terdiri dari bermacam2 data yang saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2 hubungan yang kompleks diantara data secara mudah dan efisien.

7. Enforcing integrity constraints

DBMS memiliki kemampuan untuk membuat suatu integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari integrity contraint adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item data. Misal item data untuk program studi yang boleh disimpan adalah character 1 hingga 5, nilai ‘nama’ harus char dan tidak lebih dari 30 karakter.

8. Providing backup and recovery

Backup dan recovery merupakan fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal jika sistem komputer gagal saat sedang mengupdate program, sub sistem recovery bertanggungjawab untuk memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke keadaan sebelum program dieksekusi kembali. Atau sub sistem recovery memastikan bahwa program diresume dari keadaan dimana diinterupsi sehingga basis data dapat menyimpannya.

Siapa saja pelaku yang terlibat dalam lingkungan basis data?

1. Database Administrator (DBA)
   
    Dalam sebuah lingkungan basis data, yang menjadi sumber utama adalah basis data itu sendiri dan sumber keduanya adalah DBMS. Pengaturan sumber ini sering dilakukan oleh seorang DBA (Database Administrator).  DBA bertanggungjawab atas otorisasi akses yang menuju ke basis data, lalu mengkoordinir dan memonitori penggunaannya dan mendapatkan sumber perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkannya. DBA bertanggungjawab atas masalah-masalah seperti pelanggaran keamanan atau waktu respon sistem yang buruk.

2. Database Designer
   
    Database Designer bertanggungjawab atas identifikasi data yang disimpan dalam basis data dan pemilihan struktur yang sesuai untuk mewakili dan menyimpan data ini. Selain itu juga bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan semua user basis data untuk memahami kebutuhannya, dan mencapai desain yang sesuai dengan kebutuhan user.

3. System analyst and Programmers (software engineers)

    System analyst berfungsi untuk menentukan spesifikasi dan jalannya aplikasi perangkat lunak yang dipahami oleh semua kelompok user, sedangkan Programmers berfungsi untuk mengimplementasikan spesifikasi ini dalam bentuk aplikasi perangkat lunak yang kemudian diuji dan didokumentasikan. Programmers perlu berkomunikasi dengan desainer basisdata.

4. Operators and maintenance personnel

    Pelaku ini bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan perangkat keras dan lunak dari sistem basis data yang dijalankan.

| Free Bussines? |

2 komentar:

Posting Komentar

 
;